Minggu, 21 Juli 2013

Rencanaku bukanlah rencanaMu

Rasanya sudah lama juga tidak menengok blog ku ini.
Kebahagiaan itu ternyata simple, tidak mahal.., hanya perlu ketulusan hati.
Hari-hari semakin terasa ringan, saat semua dijalankan dengan tulus hati.
Bahagia itu simple, saat kita dapat berdamai dengan diri sendiri, dan dengan sesama.
Disaat ada rasa syukur, disaat itulah bahagia ada.

Berulang kali, sering aku mendapati jalan hidupku tidak sesuai dengan rencana dan keinginan.
Seperti, Waktu kami ingin mencari tempat tinggal, dari ngontrak yang sepetak sampai akhirnya kami bisa tinggal dengan lebih baik, banyak diluar dugaanku.

Kami bisa merasakan tinggal di apartement dengan semua sudah tersedia. Kami tidak perlu repot lagi untuk mengurus furniture. walaupun hanya untuk sesaat kami menempati, tetapi memberikan kami kelegaan untuk bernafas menunggu rumah baru kami sedang di rapikan.

Kemudian, kami bisa menempati rumah yang lebih baik walaupun kecil tetapi bagaikan istana.
Saat ingin pindah, berbagai kendala pun silih berganti, tetapi memang  rencana ku bukanlah rencana Tuhan..
Akhirnya kami perlahan lahan dapat menempati rumah dengan kondisi yang jauh lebih baik. Dengan sabar suamiku mengelola emosi dari kesulitannya.

Saat pindah rumah, ada beberapa barang yang ternyata rusak saat kami pindahan.
Salah satunya adalah dispenser, yang akhirnya kami untuk sementara tidak memakan dispenser. Dibilang repot yaa iyaa, repot. Puji Tuhan, akhirnya kondisi kami sudah jauh lebih baik sehingga kami dapat mengatur waktu untuk membeli dispenser. Rencanaku bukanlah rencana Tuhan.

Ditambah lagi, dari awal pernikahan kami tidak pernah membeli tempat tidur (ranjang) kami hanya punya kasur busa tebal yang berat. Dengan pemikiran bahwa aku akan membeli tempat tidur saat aku punya rumah, ehh pas sudah ada rumah, tempat tidurnya belum ada.
Puji Tuhan, akhirnya kami dapat membeli tempat tidur seperti di hotel-hotel... (cihuyy)
Rencana ku bukanlah rencana Tuhan.

Diluar dugaan lagi.., Kulkas hasil hadiah dari almarhum sepupuku ternyata tidak dapat kami bawa pulang karena beberapa hal. Sehingga dalam beberapa waktu kami tidak memakai kulkas. Rasanya mau marah, tetapi harus mengiklaskan.
Suamiku bilang: "daripada kita selalu marah karena tidak iklas, cobalah belajar untuk mengiklaskan, semoga dari iklas itu membuahkan hasil yang jauh lebih baik untuk kita"
Seperti yang sudah aku bilang,  rencana ku bukanlah rencana Tuhan.  Mungkin akan ada yang lebih indah dari ini. Sampai akhirnya setelah merasakan repot yaa tidak punya kulkas..., tidak lama kemudian ada sahabatku yang ingin memberikan aku kulkas. Puji Tuhan.., kesabaran dan keiklasan membuahkan hasil yang baik.

Melihat perabotan yang terisi satu per satu, aku merasakan syukur yang sangat teramat dalam.
Tuhan menyediakan rencana yang indah untuk ku.
Kesabaran akan membuahkan hasil yang baik asal kita tulus hati menjalankannya.

Terima kasih suamiku, terima kasih sudah menjadi kompas hidup bagi ku dan dengan tulus engkau berikan untuk ku. Rencana ku bukanlah rencana Tuhan. Karena rancangan Dia indah bagi kita.





 
Spirit Carries On Blogger Template by Ipietoon Blogger Template