Selasa, 09 Juni 2015

Pembelajaran dan Memperbaiki

Hari kemarin telah berlalu; hari esok belumlah datang. Kita hanya punya hari ini. Marilah kita mulai.

Dalam kehidupan sering sekali kita memperbaiki sesuatu..
Entah memperbaiki sepatu atau tas.. atau barang yang lain..
Pernah satu hari aku lagi cekak dan aku memerlukan sepatu, alhasil sepatu yang masih ada dengan sol yang rusak aku perbaiki ke tukang sol yang lewat depan rumah..
Pernah memperhatikan tukang sol memperbaiki sepatu tidak?

Kurang lebih seperti ini..
Pertama tama dia melepaskan sol sepatunya, kalo di lihat sepintas malah sepertinya dia semakin merusakkannya.. Kemudian dibersihakan alas kaki sepatu tersebut yang sudah di lepaskan solnya. Dilumuri dengan lem dan direkatkan kembali...
Nah langkah terakhirnya adalah menjahitnya.
Kemudian teng ing eng... jadilah sepatu itu dengan sol yang baru dan tidak rusak.. so bisa di pake kembali.

Memperbaiki sesuatu berarti membuat sesuatu yang sedang rusak atau kurang bagus menjadi lebih baik, menajdi lebih bagus.
Tetapi jangan lupa.. semua ada prosesnya..
Prosesnya mungkin tidak seenak yang kita harapkan.
Dalam proses tersebut ada unsur yang menyakitkan, dilepaskan, dibersihkan, dilumeri dan dijahit... itu semua tidaklah enak dan pastinya menyakitkan.

Sama hal nya dengan kehidupan..
Setiap hari adalah pembelajaran dan memperbaiki.
Belajar untuk memaafkan ketika suami tidak memperlakukan sesuai keinginan kita.
Belajar untuk menerima bahwa semua hal tidak selalu harus sesuai dengan keingian kita.
Belajar untuk memperbaiki dari kesalahan yang sudah terjadi atau bahkan terucap.
Belajar untuk positif thingking untuk semua hal yang terjadi setiap hari.

Seperti pengalaman ku yang baru kejadian kemarin..,
Padahal sich masalahnya hanya karena MARTABAK..
Iya tuch martabak hebat banget dah.
Aku sudah di iming iming untuk dibelikan martabak telor. Tiba tiba saat keluar rumah pergi, melihat tempat martabak langganan rame bukan maen, kemudian suamiku males untuk antri dan alasan uangnya kurang.. padahal cukup..tapi ya sudahlah yaa dengan kesal dan manyun aku mengiyakan tidak jadi beli. Padahal leher uda bengkok kepengen makan martabak.
Ternyata aku hanya membohongi diri sendiri.., tidak menerima dengan positif thingking.., tidak berpikir bahwa suamiku sedang capek dan lelah.
Akhirnya, kekesalan itu aku ungkit ungkit sampai malam mau tidur dan akhirnya, aku ngambek.
Masalah sepele sampe ke kasur.. hehehe

Apa sich yang mau aku sampaikan?
dari hasil koreksi diri, ternyata sering yaa aku seperti ini..
Memaksakan kehendakku kepada pasanganku, dan selalu memaksakan agar semua sesuai dengan kehendak sendiri tanpa peduli dengan kehendak orang lain.

Inilah proses pembelajaran dan memperbaiki.
Aku tidak bilang ini mudah.. tetapi kudu dicoba.. karena kehidupan adalah pembelajaran setiap hari dan pembelajaran yang harus dimenangkan.
Walaupun prosesnya ada kesel, ada sedih, ada galau, ada sakit.... semua bercampur menjadi satu.

Tetapi dari semua itu aku percaya bahwa  segala kesulitan ataupun kemudahan, sama halnya seperti gerimis dan sinar matahari yang datang dan menyisakan bias pelangi yang indah menyejukan hati.









Jakarta, 09 Juni 2015
When the rain soaked earth down

picture from: quote diary.me
 
Spirit Carries On Blogger Template by Ipietoon Blogger Template