Rabu, 04 Februari 2015

SENYUM, CINTA, RUMAH dan KELUARGA

CINTA....  

Pagi ini hujan turun dengan deras..., 
Segelas kopi tubruk AROMA khas bandung menemaniku.

Photo credit by: @yohanafransiskalily

Angan ku terbang menerawang masuk melewati angin yang berhembus melalui celah-celah jendela dan bergabung bersama burung-burung yang hinggap diatas ranting pohon besar depan rumahku.
Membuat ku tersenyum akan indahnya karunia Tuhan...dan teringat dengan salah satu almarhum guru ku yang pernah memberikan nasehat kepadaku kelak aku akan menikah.

"Damai berawal dengan senyuman..." - Bunda Teresa-

Yess..thats right.
Apapun yang terjadi dalam hidup, semua adalah karunia Sang Maha Besar.
Kadang-kadang lebih sulit bagi kita untuk tersenyum kepada orang-orang yang dekat dengan kita, anggota keluarga kita sendiri, daripada tersenyum kepada orang-orang yang tidak begitu dekat dengan kita. 
Kita sering lupa bahwa cinta berawal dari RUMAH.

Teringat dalam anganku, pernah satu waktu ada seorang Bapak (almarhum guru katekument ku) berbincang prihal senyuman dalam hubungan relasi suami istri...
Beliau berkata: " Lily.., saat nanti kamu sudah menikah.., jangan lupa untuk selalu tersenyum mengawali pagi hari kepada suamimu.., tersenyumlah kepada suami dan anakmu,"
Saat itu aku hanya berkata, "yaa Pak.., kagak tau dah kapan nikahnya.. "

Oo iya, tau gack kenapa tiba-tiba beliau ngobrol prihal relasi suami istri? Pasti gack tau yaa..
Begini ceritanya...beliau itu setiap hari minggu mengajar calon babtis atau calon krisma.., dan aku sering dipanggil untuk membantu beliau.., contohnya ngabsent.., lalu menyiapkan materi.
Nah.., ada satu minggu beliau mengajar dan materinya tentang relasi suami istri yang digabungkan dengan senyum.., disinilah saat menyiapkan materi, kita ngobrol.

Walaupun saat itu aku hanya sekedarnya saja menjawab, tetapi nasehat itu aku masih ingat sampai sekarang, Terkadang dalam waktu tergesa-gesa, takut telat masuk kerja, atau sekolah, kita sering merasa tidak punya banyak waktu untuk berbagi sedikit senyuman. 
Kemudian setelah pulang kerja atau sekolah langsung masing-masing di kamar yang sudah lengkap dengan TV, Gagdet, Laptop semua lengkap. 
Sudah tidak ada waktu lagi untuk duduk bersama.., apalagi untuk doa bersama.

Ternyata perkataan almarhum guru ku itu benar.
Sediakanlah waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan bagikan senyuman mengawali pagi hari itu efeknya sangat dasyat.

Menurut ku, penderitaan terbesar kemiskinan dewasa ini adalah merasa sendirian, merasa tidak dibutuhkan dan merasa tidak dicintai.
Yang dialami oleh kakak ku mungkin karena kurangnya merasa di cintai..

" Di negara-negara berkembang terdapat kemiskinan kekurangan, kemiskinan semangat, kesepian dan kekurangan cinta. Tiada penyakit yang lebih besar di dunia saat ini daripada hal tersebut"   - Bunda Teresa-

Kembali ke anganku...
Betapa bersyukurnya aku...
Memiliki keluarga yang baik.., walaupun pasti ada kekuranganya.. tetapi kekurangan itulah yang membuat kita bersatu saling membutuhkan untuk melengkapi.
Bersyukur memiliki Ibu yang sangat bawel, dan susah dikasih tau...,, tetapi beliau adalah Ibu yang berkorban demi anaknya.
Bersyukur memiliki Adik yang dulu auban banget kalo dikasih tau...puji Tuhan sekarang sudah dapat bertanggung jawab untuk buah hatinya.
Bersyukur memiliki Kakak walaupun sakit dan mungkin sulit untuk sembuh...dan saat ini sudah pergi meninggalkan rumah selama 3bulan... semoga Tuhan memberikan malaikat pelindung bagimu...
Bersyukur memiliki Keponakan yang sudah besar dan sudah kritis...
Bersyukur memiliki SUAMI yang saat menyayangiku..,.., yang selalu menjadi kompas hidup bagiku.., yang tidak komplain jika aku tidur mendengkur.. yang selalu menggandeng tanganku menjadi partner motivasi ku..,
Bersyukur memiliki Sahabat yang memotivasi.., yang menjadi rekan bisnis.., dan selalu menjadi tempat berbagi bagi kami...

Dimanakah cinta berawal?
Didalam rumah kita sendiri.
Cinta berawal dari memperhatikan orang-orang yang paling dekat dengan kita... yaitu KELUARGA kita.


Dedicated to:
1. Kakak ku (Dede Purwanto) yang sudah pergi meninggalkan rumah 3 bulan. We pray for you.
2. Ayah ku (Papa Liauw Kong Yen) yang sudah meninggal 16thn yang lalu. You are my Hero.
3. Guru ku (Bpk. Miswan) yang sudah menjadi guru agama ku. Terima kasih untuk hadiah bukunya saat penerimaan khrisma, sampai sekarang masih aku suka baca.

BERTUMBUH dan BELAJAR

Jalan yang kita lalui panjang
Terkadang terasa sulit memperoleh cukup kekuatan
Namun melewati semua keberhasilan dan kegagalan,
Kita belajar tersenyum meski menghadapi kesulitan.
Inilah rahmat Allah yang terbesar.
Keberaniaan untuk menerima segala sesuatu yang Dia berikan kepada kita sambil tersenyum.
Kita balajar berbagi suka dan duka
Berbagi rasa tanpa mengharapkan pamrih.
Kita belajar memberi pertolongan
Dan bersandar sat kita tak mampu berdiri.
Kita belajar membedakan benar dan salah
Membela yang benar dan selalu berdiri teguh
Meski jalannya sulit dan terasa sangatlah panjang
Itulah cara memperoleh jati diri kita
Karena hanya melewati lika liku kehidupanlah
Kita benar-benar dapat bertumbuh dan belajar.

Photo credit by: @antoniustrianggoro


 
Spirit Carries On Blogger Template by Ipietoon Blogger Template